Laman

Rabu, 29 Oktober 2014

Zaman Organisasi

Zaman Organsasi
Pernah merasakan takut untuk tidur karena takut ditembak oleh penjajah ? sekolah ngumpet-ngumpet karena takut dihajar penjajah ? Banyak para penjajah yang berkeliaran membawa senjatanya, untuk berjaga-jaga agar jika kita melakukan kesalahan langsung ditembak ?. yap, tentu kita sudah tidak merasakan hal seperti itu. Bisa dibayangkan jika kita masih tinggal di zaman seperti itu. Untuk bermainpun rasanya mustahil, Karena banyak senjata dimana-dimana. Sekali melanggar aturan langsung “DORR”. Engga bisa dibayangin betapa sulitnya melakukan kegiatan yang kita inginkan pada zaman dahulu.
Tapi untungnya, saat ini kita  sudah tidak merasakannya lagi. Saat ini kita hidup di zaman yang kebebasan memang sangat terasa dan kitapun menikmatinya dengan rasa syukur. Kenapa bisa kita menikmatinya ?. karena bebas dari para penjajah itu membuat Negara ini bebas bekerja tanpa paksaan para penjajah dan hidup tentram tidak adanya dentuman suara senjata lagi. Bebas bersekolah, bukan hanya para priayi saja yang bersekolah melainkan semua golongan masyarakat dapat bersekolah dimana saja dan dengan nyaman sekolah pun saat ini banyak disekeliling kita. Bermain bersama teman-teman tanpa adanya rasa takut untuk di suruh bekerja. Nah,  Itu yang saat ini kita nikmati .
Kita  bisa bebas melakukan sesuatu tanpa paksaan saat ini, tidak terlepas dari para pemuda zaman dahulu yang giat belajar walaupun dilarang oleh para penjajah dan sekolah pun zaman dahulu jarang tetapi mereka selalu memikirkan cara agar membuat bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik. Para pemuda zaman dahulu sering berkumpul dan berdiskusi. Dan dengan bermulanya dan lahirnya gerakan Nasional atau Organisasi yang pertama  di Indonesia ialah Budi Utomo 20 mei 1908 yang digagas oleh Dr. wahidin Sudirohusodo dan Dokter Soetomo. Yang saat ini kita maknai dengan hari kebangkitan Nasional.
Perjuangan para pemuda zaman dahulu sangat luar biasa. Mereka berkorban jiwa dan raga demi memperjuangkan Republik Indonesia tercinta ini. Jangan sampai kita merasakan keadaan yang sulit seperti zaman dahulu.

Maka dari itu untuk memaknai kebangkitan Nasional atau melanjutkan perjuangan para pendahulu kita, kita sebagai penerus bangsa, seharusnya memiliki rasa persatuan yang tinggi, bersemangat untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik, menghilangkan sifat negative terhadap orang lain. Belajar dengan sungguh-sungguh. Semua harapan itu  diberikan untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang makmur dan sejahtera , Namun tentunya memaknai kebangkitan Nasional ini tidak hanya satu atau dua orang saja yang melaksanakan harapan tersebut melainkan semua masyarakat Indonesia.

" Maaf "

" Maaf "

Adalah kata yang paling mudah tuk di lontar kan bagi kita yang berjiwa besar,kata maaf juga adalah salah satu kata yang paling sering di gunakan dan jadi senjata paling utama saat kesalahan terlontar ke permukaan.
Tuhan memang mengajar kan kita tuk saling memaafkan, karna maaf -memaafkan adalah tindakan mulia menuju kedamaian. Tapi tolong jangan kita salah guna kan kata " Maaf " ini jadi senjata pamungkas tuk berulang-ulang melakukan kesalahan.
Negri ini memang sedang dalam krisis mental dan kepercayaan, hukum terasa tebang pilih ini lah polemik di negri kita. Tapi percayalah masih ada orang baik di negri ini.
Satu ketika dalam sebuah perjalanan pulang sehabis pulang bekerja menuju rumah, di perjalanan dimana jalan di padati kendaraan lalu-lalang padat merayap dengan kemacetan di sela-sela angkot yang berhenti sembarangan menarik dan menurunkan penumpang, aku dengan kondisi badan yang lelah berpacu mengendarai sepeda motor ku yang sedikit kotor menuju rumah.
entah mengapa tak seperti biasa mata begitu lelah dan mengantuk sampai-sampai tak kusadari ban depan motorku sudah menabrak bemper belakang mobil sedan biru " prakkk " aku terkaget dan hampir jatuh.
bemper mobil itu lecet dan aga penyok begitu juga sepakbord depan motor ku pecah. Di hati sudah was-was dan tak tenang yang aku pikirkan bukan kerusakan pada motorku tapi kerusakan pada bemper mobil itu di dalam hatiku " wahh harus ganti rugi ini mahal lagi uang dari mana belom gajian pula " aku berpikir pasti dia bakal marah-marah minta ganti rugi.
Aku ingat kata seorang teman kata teman " Man kalo di jalan jangan mau kalah walau kita salah tetep harus lebih ngotot biar menang "
Bermodal itu aku siap kan argumen untuk adu argumen saat dia marah-marah nanti .
Dan apa yang terjadi seorang pria berusia sekitar 35 tahunan turun dari mobil dan menghampiriku aku pun sudah siap dan menyandarkan kendaraanku,aku pikir dia bakal marah besar saat dia liat bemper mobil nya penyok dan lecet. Dia pun dayang padaku dan sambil melihat bemper belakang mobil nya, tiba-tiba dia mengulurkan tangan sambil mengucap salam " Assalamualaikum " aku jawab " waalaikum salam " aku terkejut aku kira bakal marah ternyata tidak , dia pun bekata " saya ridwan mas " aku jawab " saya Saman pak ,saya mohon maaf pak tadi saya aga mengantuk jadi menabrak mobil bapak " beliau menjawab " iya tidak papa mas lain kali hati-hati kalo mengantuk berhenti dulu,  dan indikator lampu rem saya juga mati saya juga memohon maaf , pulang kemana mas " aku jawab ke cipondoh pak " kata beliau masih jauh istirahat dulu " aku pun sekali lagi minta maaf, dan membicarakan soal ganti rugi dan tanggung jawab,  tapi ap kata beliau " sudah mas engga usah di ganti motor mas juga rusak kan kita sama-sama rusak mungkin ini jalan allah buat kita tuk lebih ingat mengeluarkan zakat " dalam hati ku " subhanallah masih ada orang baik ternyata " .
Singkat cerita kami pun melanjutkan perjalanan masing-masing.  Cerita ini memang terlihat di karang-karang namu in real terjadi dan pengalaman yang aku alami.
tuhan punya cara tuk memberikan kita pelajaran hidup
Kita hanya di suruh lebih teliti dan bersyukur.
1 hal yang ku pelajari " jangan selalu dengarkan kata hati, karna dihati bukan hanya ada malaikat namun di sana juga ada syeitan yag akan selalu berusaha mengecohkan kita dengan berbagai cara,menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal kita akan terkecoh dan tersamar dibuat nya, selalu ikuti petunjuk allah dengan mengnjalan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta menteladani ajaran Rasulullah ."
" berpikir positif,tetap jaga sopan santun,keberanian mengakui kesalahan dan bertanggung jawab adalah salah satu cara mencapai ketenangan dan kedamaian"

Selasa, 30 September 2014

KEMERDEKAAN

Lebih kurang 1 tahun lagi, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015, maka genaplah usia 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia. Jika dianalogikan pada manusia, perjalanan kehidupan selama 70 Tahun tentu tidaklah singkat. Manusia pada usia seperti ini tentu sudah sangat dewasa dan kaya dengan pengalaman serta pencapaian-pencapaian yang sudah diraih.
Menganalogikan usia 70 Tahun Kemerdekaan sebuah bangsa atau negara dengan pencapaian usia manusia tentu tidak selamanya tepat. Namun demikian, sebuah bangsa atau negara yang sudah memiliki usia lebih dari setengah abad tentu sudah sepantasnya melakukan refleksi secara menyeluruh tentang apa saja yang sudah dicapai, kendala-kendala apa saja yang dihadapi, serta bagaimana menghadapi tantangan ke depan di zaman yang terus mengalami perubahan. Acuan refleksi diri tersebut tentulah cita-cita luhur didirikannya Negara Republik Indonesia yang secara de facto telah diploklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebagaimana sudah diketahui bahwa makna utama dari proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah pernyataan pada dunia bahwa Indonesia sudah bebas dari penjajahan. Peristiwa Proklamasi sekaligus mengumandangkan bahwa bangsa Indonesia telah bebas, merdeka, sehingga sudah duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Namun demikian, perlu diingat bahwa proklamasi kemerdekaan pada hakikatnya bukanlah tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan. Maksudnya bahwa proklamasi kemerdekaan sebenarnya adalah awal dari lembaran sejarah baru bangsa Indonesia untuk mulai melakukan penataan diri, merencanakan pembangunan di segala bidang sesuai dengan tujuan proklamasi itu sendiri. Dengan demikian, sebenarnya perjuangan bangsa Indonesia belum selesai, tetapi bentuk dan caranya saja yang berbeda. Ketika sebelum proklamasi, bentuk perjuangan membebaskan diri dari penjajahan lebih bersifat fisik dengan mengangkat senjata, maka perjuangan pada masa sekarang adalah menghadapi neokolonialisme atau penjajahan dalam bentuk baru. Meskipun sebuah Negara sudah merdeka, secara de facto, namun bisa saja penjajahan dalam bentuk lain seperti adanya campur tangan dari kekuatan tertentu atau negara lain dalam bidang ekonomi, politik, social-budaya, dan sebagainya. Satu-satunya cara untuk dapat menghadapi berbagai tantangan tersebut adalah kesiapan sumberdaya manusia yang berkualitas ditandai oleh manusia Indonesia yang cerdas, kompetitif, mandiri, berkarakter, dan memiliki daya saing yang tinggi. Dalam hal ini, peran pendidikan tentulah sangat strategis, karena pada kenyataannya kemajuan sebuah bangsa atau Negara sangat tergantung pada kualitas pendidikan nasionalnya.
Artikel ini akan mencoba mengkaji bagaimana tantangan kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini dan masa yang akan datang berdasarkan hasil refleksi terhadap usia 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia. Fokus artikel ini adalah menjelaskan bagaimana peran dunia pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan proklamasi kemerdekaan yang luhur tersebut.
Tepat tanggal 17 Agustus 2015 genaplah 70 Tahun usia Kemerdekaan Indonesia. Melakukan sebuah refleksi secara menyeluruh tentulah membutuhkan kajian yang mendalam dan kompleks, karena menyangkut seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kurun waktu yang cukup panjang. Untuk itu pembahasan artikel ini hanya akan dibatasi pada isu-isu yang menurut penulis sangat penting berdasarkan hasil pengamatan dan kajian dari berbagai sumber, baik yang bersifat internal maupun eksternal, seperti masalah konflik SARA dan kehidupan di era globalisasi. Sebagai focus konklusi, akan dibahas bagaimana peran yang dapat disumbangkan oleh pendidikan.
Setiap tahun sekali tepatnya tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai cara, mulai dari peringatan secara resmi melalui upacara bendera diberbagai lembaga sampai pada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Sehingga kita sudah tidak asing lagi dengan kemeriahan dan riuh rendahnya berbagai perlombaan seperti lomba balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, panjat pinang, sampai pada pementasan musik dari berbagai kalangan. Kegiatan-kegiatan seperti itu pada taraf tertentu masih dapat dianggap positif dan bermanfaat, karena paling tidak ternyata masyarakat mengingat hari kiemerdekaan. Namun demikian, pertanyaannya adalah: apakah dengan berbagai kegiatan tersebut mampu mengangkat makna dan nilai-nilai yang hakiki dari peristiwa proklamasi. Wallahualam …
Text Box: PROLOGSalah satu makna dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah diputuskannya oleh para fouding father bentuk Negara Indonesia sebagai sebuah Negara kesatuan. Maknanya bahwa berbagai suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke tersebut disatukan oleh sebuah negara yang bernama Indonesia. Sebuah Negara multikulturalisme yang mengandung azas saling menghormati dan menghargai dalam kesederajatan. Sehingga konsep Bhinneka Tunggal Ika harus dipegang teguh sebagaimana kuatnya Burung Garuda mencengkram semboyan tersebut.
Namun sekarang cengkraman Burung Garuda tersebut sudah mulai merenggang. Belakangan ini, banyak terjadi konflik-konflik antara suku bangsa antar agama, ras dan antar golongan (SARA), misalnya konflik yang terjadi di Sambas telah mengakibatkan korban nyawa sebanyak 1.989 orang. Begitu pula konflik Poso yang terjadi antara tahun 1998-2001 yang telah menewaskan 960 anak bangsa. Data tersebut belum termasuk konflik besar-besar lainnya, seperti konflik Ambon, Mesuji Lampung, dan sebagainya. Berbagai peristiwa memilukan tersebut tentu sangat memprihatinkan. Ketika bangsa dan Negara ini membutuhkan rasa persatuan dan kesatuan dalam rangka pembangunan nasional, fenomena terjadinya perpecahan horizontal terjadi diberbagai wilayah Indoensia, baik yang bersifat nyata maupun laten.
Selain tantangan secara internal yang mengarah pada disintegrasi nasional seperti yang telah diuraikan di atas, tantangan secara eksternal yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana strategi menghadapi era globalisasi dunia. Suatu era yang ditandai oleh mobilitas manusia yang semakin tinggi, tidak hanya dalam satu negara tetapi juga antar belahan dunia karena dipermudah oleh sarana transportasi yang semakin canggih. Selain  itu perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah ikut pula mempermudah masuk dan keluarnya berbagai informasi dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sangat cepat. Pada satu sisi era globalisasi tentu memiliki manfaat yang sangat luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Namun disisi lain, tentu dibutuhkan pula strategi antisipasi agar dampak negatifnya dapat diantispasi.
Selain itu, salah satu fenomena di era globalisasi adalah diberlakukannya perdagangan bebas bahkan bebas visa, baik pada skala internasional dan regional. Implikasinya juga dibebaskannya perusahaan-perusahaan asing membuka cabangnya diberbagai Negara, termasuk pengiriman tenaga ahli secara bebas. Hal ini tentu merupakan sebuah tantanga yang besar, jika sumberdaya manusia Indonesia tidak siap mengahadapinya. Tentu kita tidak ingin warga Negara Indoneisa hanya menjadi pekerja-pekerja kasar karena tidak memiliki kompetensi atau skill yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan multi nasional tersebut.
Selanjutnya, ketika pendidikan sering dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ternyata juga diemukan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan aspek yang strategis ini. Berdasarkan data  laporan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) tahun 2012, menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara berdasarkan penilaian Education Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Sedangkan tahun sebelumnya Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara.[1]  Selain itu, The United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011 juga telah melaporkan tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human Development Index (HDI) Indonesia yang mengalami penurunan dari peringkat 108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari 180 negara. Meskipun pada bulan Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi urutan ke-121 dari 185 negara, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap saja Indonesia tidak naik peringkat.[2]
Khusus yang terkait dengan permasalahan pelajar, ternyata banyak sekali fakta-fakta yang menunjukkan bahwa proses degradasi moral sedang melanda generasi penerus bangsa. Terjadinya berbagai fenomena dan peristiwa seperti perkelahian antar pelajar, bolos sekolah, pemakaian obat-obat terlarang, dan sebagainya tentu menjadi hal yang sangat memperihatinkan. Karena ketika Negara ini sedang membutuhkan generasi-generasi muda yang berkualitas, fakta yang terjadi malah sebaliknya.
Saat ini hampir semua negara di dunia telah benar-benar menyadari bahwa pendidikan merupakan sarana paling srategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu negara salah satunya dapat diukur pula dari kemajuannya dalam bidang pendidikan. Beberapa negara yang saat ini dikenal sebagai negara maju ternyata juga telah ditopang oleh sistem pendidikannya yang berkualitas pula. Hanya melalui sistem pendidikan yang berkualitaslah suatu negara akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
Ditinjau pada konteks Negara Republik Indonesia, kesadaran akan pentingnya pendidikan ternyata juga sudah disadari sejak awal oleh para pendiri negara ini. Hal tersebut terbukti dari salah satu rumusan tujuan Negara Republik Indonesia, yaitu: Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dalam Pasal 31 Ayat 1 dengan jelas menyebutkan: “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, dan dilanjutkan pada ayat 2: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.
Meskipun bidang pendidikan selalu menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional dalam setiap orde pemerintahan di Indonesia, namun seiring dengan itu selalu pula ditandai oleh munculnya berbagai permasalahan seperti yang diuaraikan di atas. Oleh sebab itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan pembangunan pendidikan yang lebih terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan dengan berbasis pada tantangan kehidupan di masa yang akan datang dan berbagai permasalahan yang terjadi saat ini. Perencanaan pendidikan nasional seperti yang dimaksud di atas tentu sangat kompleks. Namun demikian karena roh dari pendidikan itu adalah kurikulum, maka penataan perencanaan tersebut dapat dimulai dari penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan yang mampu menghasilkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas. Apalagi Indonesia sebentar lagi akan mengalami Bonus Demografi, sebuah masa atau era yang hanya akan terjadi satu kali. Yaitu ketika mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh potensi-potensi sumber daya manusia yang berada pada usia produktif.
Berdasarkan tantangan internal dan eksternal di atas, maka penulis mengajukan sebuah solusi perencanaan kurikulum pendidikan yang berbasis solusi terhadap permasalahan-permasalahan berikut ini:
1.             Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan yang berbasis pembentukkan karakter
Orang bijak mengatakan “Jika kita kehilangan harta, sebenarnya tidak kehilangan apa-apa, ketika kita kehilangan kesehatan, kita hanya kehilangan sedikit saja, namun jika kita kehilangan karakter maka kita telah kehilangan segalanya”. Kata-kata bijak tersebutlah yang mungkin menginspirasi presiden Soekarno tentang konsep “Nation Character Building”. Jika dicermati fenomena yang terjadi saat ini, seolah-olah generasi muda sudah muali kehilangan karakter atau jati diri berbangsa dan bernegara. Karena begitu banyaknya nilai-nilai, pandangan hidup, ideology yang datang dari luar mengakibatkan semakin terkikisnya niali-nilai luhur yang bersumber dari kearifan budaya bangsa sendiri.
  Oleh sebab itu menjadi sangat penting dilakukan upaya pengembangan kurikulum pendidikan nasional yang bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya sendiri.
2.             Perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan yang holistic
Yang dimaksud dengan kurikulum yang holistic adalah suatu kurikulum yang mampu mengembangkan ketiga ranah pendidikan, yaitu afektif, kognitif dan keterampilan secara terpadu. Hal ini didasari oleh banyaknya kritik terhadap kurikulum pendidikan nasional yang hanya focus pada aspek kognitif saja, sehingga aspek afektif dan keterampilan seolah-olah terabaikan. Apa jadinya jika generasi penerus bangsa hanya memiliki pengetahuan yang luas, namun tidak ditopang oleh sikap, perilaku atau soft skill yang baik pula. Terjadinya berbagai permasalahan bangsa seperti korupsi, manipulasi, dan berbagai kejahatan lainnya sebenarnya adalah hasil dari pendidikan yang tidak mampu menyeimbangkan antara aspek kognitif dan afektif. Begitu pula jika dikaitkan dengan tantangan kehidupan masa sekarang dan yang akan datang, menuntut manusia-manusia yang tidak hanya sekedar kaya akan ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus juga terampil.
Oleh sebab itu,  kurikulum pendidikan yang mampu mengembangkan aspek hard skill dan soft skill secara terpadu dan berkelanjutan menjadi sebuah keharusan. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang cerdas, terampil, mandiri, memiliki daya saing tinggi, namun tetap menunjukkan karakter sebagai manusia Indonesia.



[1]  http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/20/04385981/Indeks. Pendidikan.untuk. Semua.Masih.Stagnan
[2]  http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesia-refleksi-2-mei- 552591.html

Sabtu, 12 Juli 2014

Peraturan hanya Formalitas

Peraturan hanya Formalitas

                Dari kecil kita sudah diberitahu tentang pengertian dari rambu-rambu lalu lintas bahkan Setiap Bepergian kemana-mana pasti banyak Plang-Plang peraturan mengenai aturan berkendara tapi nyatanya plang-plang tersebut hanya menghiasi jalan saja, para pengguna kendaran hanya mengetahui arti dari plang tersebut tapi tidak mematuhinya.
            Masyarakat kita sudah biasa dengan melanggar, bahkan banyak yang mengatakan bahwa sebuah aturan dibuat untuk dilanggar, yap, mungkin itu bisa dikatakan benar karena banyak orang yang mengetahui peraturan tersebut tetapi melanggarnya berkali-kali tanpa ada rasa bersalah. Entah karena peraturan tersebut dibuat hanya untuk formalitas saja atau mungkin kita sendiri yang tidak mau mengikuti aturan tersebut.
            Banyak dipinggir jalan, ada plang bertuliskan dilarang parkir namun nyatanya para pengendara dengan santainya memarkirkan kendaraan mereka ditempat yang dilarang parkir, alhasil tempat tersebut jadi macet karena ulah pengendara yang memarkirkan kendaraannya ditempat itu. Contoh lainnya adalah peraturan yang dilarang berhenti namun ini lebih sering kita temui, karena biasanya yang sering melanggar aturan tersebut adalah para supir angkot yang berhenti sembarang untuk mencari penumpang dan menurunkan penumpang. Yang mengakibatkan kemacetan “lagi”.Menerobos lampu merah juga banyak yang melanggar karena mereka piker, menerobor lampu merah tidak masalah asal tidak ada polisi. Padahal menerobos lampu merah bisa fatal masalahnya karena akan mengakibatkan kecelakaan yang serius .

            Maka dari itu, kita sebagai pengguna jalan marilah dari sekarang untuk mencoba mematuhi aturan lalu lintas demi kebaikan bersama, jika kita semua mematuhi aturan dapat dipastikan bahwa kecelakaan dapat diminimalisir,

Kamis, 10 Juli 2014

Bumi Palestina

Bumi Palestina

Bumi indah, kini hancur
terombang ambil peluru dan asap,
bombardir nafsu pembunuh kaum terbuang,
kini luluhkan dirimu ..

masjid dan sekolah luluh lanta tercengkram peluru,
darah mengalir dengan deras , jiwa tergoyah mata terlinang, ketika sanak terkulai di jalan.
orang tak berdaya bahkan tak salah mati sia sia,
demi nafsu belaka !!

aku, mereka bahkan kita melihatmu dari jauh,
ketika asap penuhi kotamu sodara, kami hanya bisa berdoa menunggu tuhan menjawab.

apa daya, peluru panas itu hanya kalian balas dengan batu,
tua muda dan anak anak, berlari bukan bermain, mereka berperang.
melempar harapan merdeka dari semboka batu, hanya batu !!

mereka yang menggendong sodaranya yang mati,
ibu yang menangis di depan jasad anaknya, anak anak yang kehilangan orang tuanya,
mereka yang cacat mereka yang kehilangan !! mana keadilan kalian sang penguasa !!
apa matamu tertutup kain, apakah kalian buta !!
tuhaaaaaaan, hanya engkau yang maha melihat tuhaaaan ..

bumi itu, bumi itu sodara kami,
linangan air mata penjuru dunia kini tertuju untuknya, hanya untuknya ..
sodaraku, tutup mata kalian panjatkan doa, tertuju padaNya, hanya padaNya

Bumi palestina, bumi indah layaklah syurga penghuni dan isinya !!

Created : Docallisme

Sabtu, 05 Juli 2014

Bijaksanalah Kamu (Pemilu)

" aku seperti mercusuar yang mencoba menggapai langit namun ini adalah proses dari kata, hanya inti nya Terbentuk nya keharmonisan di puncak merapi
" aku adalah bentuk kebanggan meski terkotak-kotakan aku tetap bangga dan bahagia karna aku tak sendiri masih banyak versi dari semua ini
" yang ini bukan yang itu, yang ini itu bukan yang seharus nya. 4 hanyalah angka dari 1 penghubung makna.
" berkat aku banyak keindahan, merobohkan   adalah musuh abadi dalam jiwa.
" keberanian ini menggebu-gebu di pertengahan usia menjelang kematian,pria dan wanita dengan konotasi yang indah.
" untuk siapa ini ? ,Untuk mu .. °untuk apa ini ? , untuk sebuah mimpi
Apa ini hanya soal Untuk ?
" benar dan salah adalah bagian ku tuk esok yang lebih baik" diam adalah musuh abadi
" seperti identitas namun terbalik dengan sejuta makna" jangkauan ku dalam bermasyarat adalah modal kenapa aku ada
" dasar adalah pondasi yang mutlak aku miliki 1 kunci 5 sempurna di ujung adalah cita-cita yang sedang di perjuangkan '

Setiap usaha ada hadiah nya, setiap hadiah pun harus ada usaha nya ..
" pecahkan teka - teki sajak di atas .."

Sampai kau tau " Bijaksanakah kamu "
kata ini muncul dari sebuah kepalsuan diri atas ketidak berdayaan jiwa, sekarang hanya bisa mengamati dan sedikit bergerak.
" jangan diam " itu inti nya saat di mana kita selalu berusaha mengintip kemungkinan dari ketidak mungkinan yang ada terus benahi diri tuk memantaskan.
menjelang 9 juli kita akan berpesta memilih calon presiden sang pemimpin bangsa ini, dimana suara kita sangat lah berharga 1 suara tuk masa depan negri ini. Semua suara sama 1 suara profesor akan bernilai 1 sama dengan 1 suara sang preman jalanan semua suara sama,  jangan sia-siakan momen ini dan salah kan mereka jika kita tak mau berperan aktif tuk perbaikan bangsa ini, sebentar lagi pun usia kemerdekaan kita mencapai angka 69 tahun dan beberapa bulan kemudian ASEAN ECONOMIC dibuka kita harus siap .. Ayo anak muda penerus bangsa siapkan dirimu , ingat semangat proklamasi kemerdekaan kita harus lebih baik kita bangsa yang besar " bangsa yang besar tidak bicara soal apa yang dia dapat dari kemerdekaan, melainkan bicara soal seberapa besar apa yang sudah berikan tuk bangsa ini "  ayo .... ingat 9 juli tunjukan bahwa kita bangsa yang besar, bangsa yang mau tuk menatap indonesia yang lebih baik " ingat jangan golput " 



Jangan asal nanti menyesal.

Minggu, 29 Juni 2014

Indonesia Bangkit

Hari dimana Indonesia bangkit
Bangkit dari penindasan PENJAJAH

          Saat itulah Indonesia berdiri
          Menyerukan semangat persatuan dan kesatuan
Berjuang untuk mencapai kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA

Hei, kamu !
Iya kamu yang merasa Pemuda Bangsa
Apa kamu mampu mempertahankan semua ini?
Tanyakan pada dirimu!
         
Bangkitlah! Dan buatlah hal yang membuat dirimu berarti
Ya, berarti sebagai PEMUDA BANGSA
          Artikan KEBANGKITAN NASIONAL

          Dengan arti yang SEMPURNA

Dia Munir

Dia MUNIR

Bersuara lantang, membela yang ia anggap harus di bela
tak peduli berbeda, agama, ras, suku atau apapun perbedaan
berdiri di depan dan tegak menantang, dengan mengatas namakan kemanusiaan
cak munir itulah dia.

Tak peduli senapan, diculik, ataupun di desak, nyali dan optimis mengalir deras untuk sesama
demi kalimat “ tegaknya HAM di Indonesia “.

sebagian tau, ia orang benar dan seorang pahlawan bagi sesama yang ia bela
namun mau di kata apa, segelintir anjing-anjing busuk tak suka suara lantangnya
menganggap provokator pemicu semangat kalangan bawah .

di cari bahkan di kejar mereka yang berbaju hitam di malam atau siang hari
namun tak surut langkah tuk tegakan apa yang ia mau tegakkan
dia cak munir, si arab dari kota malang.

mencari orang yang di hilangkan, dibunuh ataupun di siksa
menggerogoti para pelaku pelanggar HAM, membuat mereka takut
mungkin itu alasan, alasan kenapa ia berbahaya, berbahaya bagi para anjing-anjing busuk.
Iapun pergi meninggalkan kita, pergi pada ilahi, di atas negeri penjajah kita, belanda
niat menuntut ilmu di negeri kincir, ternyata itu pesan terakhir
di atas awan ia mengembuskan semangat perjuangan, bukan karena tuhan,
tapi anjing-anjing busuk itu yang meracuni dengan zat arsetik, menusuk tubuh
membakar jiwa, mederitakan jasad dan akhirnya memejamkan matanya.
hari itu Indonesia kehilangan LAGI sosok pejuang !!

berdoa, agar ibu kita lahirkan kembali anak-anak pejuang, agar mati satu tumbuh seribu
mati 1 bernama munir lahir 1000 pejuang setipikal munir, berharaplah .

ketika ia pergi, ribuan air mata tumpah ruah, emosi membara pada siapa pelakunya
keadilan selalu terharap bagi kita penerus, adili adili dan adili mereka yang kita anggap anjing busuk, tak peduli siapapun  adili dan adili.
Kini penerus jangan lesuh dan lunglai, lanjutkan estapet perjuangan, bukan hanya diam
bukan hanya marah tapi berfikir

jangan tenggelamkan rasa berani dengan mengumpat di balik sisi ketakutan, lawan mereka yang menyiksa sesama, kejar jika mereka lari, lawan jika mereka melawan, bertempur jika mereka inginkan perang, itulah tongkat estapet para penerus.
Cak munir tersenyum, tersenyum lebar untuk para pembunuh, ia mati bukan redamkan pemicu, sebuah stimulus tajam menghujam semua hati kala ia pamit bangkitkan semangat bukan meredamnya, kasihan para anjing busuk, redamkan 1 pemberani lahirkan jutaan pemberani .

mungkin para anjing panik, mereka mungkin gundah dengan apa yang mereka lakukan, berniat meredam malah membangkitkan. Suara suara penerus sudah lantang teriakan nada seirama dengan cak munir, junjung tinggi kemanusian dan peduli sesama, mulai mengejar sang pembunuh seoarang aktivis HAM yang menjadi sosok sentral membongkar kasus kasus pelanggaran HAM .

tersenyumlah disana, di sini langkah, keberanian, semangat perjuangan orang yang bernama munir sudah berlipat ganda, terus berlipat lipat hingga tak terhitung, jangan resah dan takut kami redup bahkan hilang, TIDAK !! pelecut kami sudah tercambut keras di tubuh kami itu terus seirama dengan perjuangan dan cita cita besar seoarang yang bernama MUNIR .







Rabu, 07 Mei 2014

Visi dan Misi Crayon Social Art Indonesia

VISI CRAYON SOCIAL ART :

-       -    Terbentuknya Komunitas yang membangun pemuda pemudi untuk belajar dan bergerak di ranah sosial berdasarkan pancasila.

MISI CRAYON SOCIAL ART :

-          - Mengajak Pemuda Pemudi Agar peduli terhadap bangsa dan Negara Indonesia
-          - Mendorong pemuda pemudi Indonesia untuk berperan aktif dalam menyuarakan permasalahan sosial dengan media seni.
-         -  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial sebagai perwujudhan  keperdulian terhadap bangsa dan Negara Indonesia.

-        -   Menghasilkan karya karya yang kreatif dan inovatif guna memotivasi pemuda pemudi Indonesia.

Senin, 07 April 2014

Dialog Dini Hari ( puisi )

Dialog Dini Hari

Cahaya Fajar menusuk hati
membukakan mata pada yang telah mati,
yang coba hubungi diri yang masih disini
berdioalog seperti masih berdiri.

Singkat kata singkatkan cerita,
terkadang hanya diam semata
melihat dan melambai,
 seakan rindu.

Tuhan mungkin tau,
keluh kesah sang buah hati
yang tersimpan dalam hati
miliki sejuta arti .

Dialog singkat,
berujung embun dimata
yang selimuti muka,
inilah karunia.


Tuhan oh Tuhan ..
waktumu waktuku,
bisakah kau ulang?
tuk sedikit saja tuk mengulang,
yang indah tuk diingat .


Created : Docallisme feat Crayon Social Art




Kemanakah yang bersuara !!

Kemanakah yang bersuara !!



            Ketika dulu saya duduk di bangku SMA bayang tentang menjadi seorang mahasiswa sudah ada di bayang bayang, ketika itu di pikiran saya menjadi mahasiswa adalah hal terlihat menantang, menarik dan pastilah berteriak-teriak untuk membongkar apa yang kita anggap hal yang salah, apa lagi di tv selalu terlihat aksi aksi solidaritas mereka di jalan untuk menuntut kasus ataupun sekedar aksi kecil untuk aparatur pemerintah yang melakukan kesalahan, sungguhlah hal yang sangat menantang adrenalin, disaat kita berhadapan dengan para polisi yang mengawal kita saat aksi dan berteriak langtang untuk mereka kaum  berdasi lapar di senayan atau untuk mereka yang membunuh para orang orang benar di negeri ini, namun ketika saya masuk kuliah di salah satu Universitas negeri di Jakarta hal itu hanyalah bayangan iya hanya bayangan semata .

            Ketika saya berstatus mahasiswa, tak terlihat aksi aksi itu lagi, apa negeri ini sudah kembali pada trek positif yang di dambakan orang kebanyakan?? Apakah negeri ini telah insyaf dan bangun dari mimpi buruknya selama ini?? Salah besar ketika kita ucapkan itu, negeri ini masi porak poranda dengan manusia manusia rakus yang hingar di atas puncak jabatan mereka, masih lapar belum kenyang memakan yang bukan haknya, ketika hal itu saya sadari timbulah pertanyaan dimakah yang bersuara itu?? Kemanakah mereka tak terlihat di jalan meneriakan apa yang seharusnya mereka teriakan.

            Kenyakinan saya bertambah, ketika salah satu sahabat karib saya berkata “ Mahasiswa kita telah bisu, tak lagi bisa bicara “. Ketika itu hati saya bergetar keras seakan menerima kabar buruk, jelas kabar ini sangatlah buruk untuk kita semuanya, kabar yang sangat tak mengenakan sama sekali apa lagi kita yang masih berseragam almamater kampus masing masing. Kenapa saya beranggapan seperti itu, saya teringat cerita teman dulu ketika masih semester 1, ketika dia sedang naik angkutan umum, kala itu buming isu kenaikan harga BBM, teman bercerita di dalam angkot dengan si supir yang terlihat agak kritis menanggapi hal kenaikan BBM menurut versi ia sebagai supir angkot, ketika itu teman saya bertanya “ kenapa engga demo ajah pak ama supir yang lain “. Mungkin pertanyaan dasar ketika kita berada di posisi itu, si sopir menjawab pertanyaan tadi dengan enteng “ yaaa, kita mah nunggu mahasiswa tong, mahasiswa yang gerak duluan kita bakal ngikut di belakangya “. Dari cerita ni saya sedikit kagum, berarti inilah tugas mahasiswa, menyampaikan aspirasi rakyat, dan rakyat juga bergantung pada kita mahasiswa, bagaimana mau menyamoaikan aspirasi jika ksebagaian besar mahasiwa diam,  saya kira hanya dikampus saya yang demikian, namun ternyata di kampus lain juga seperti itu, apakah mereka bosan dengan aksi semacam itu?? Pertanyaan besar buat kita kaum penerus.

            Mungkin karena zaman teknologi yang apa apa bisa kita lakukan dengan tombol dan berkicau di semua sosial media, namun apakah dengan berkicau kita bisa merubah semuanya?? Saya jadi teringat salah satu aksi mural di jalan yang meneriakan kalimat “ lebih baik 1 tindakan dari pada 1000 kali berkicau “. Mungkin benar kalimat itu, berkicau sama dengan tak bertindak jika tak bertindak tak ada perubahan, seperti halnya mobil mogok, jika kita hanya berteriak “ mobil ayoo jalan “ apakah mobil akan bergerak?? Jawabnya pastilah tidak, butuh tindakan yaitu mendorongnya dengan tenaga.

            Semoga zaman bisu ini berlalu, dan semua pemuda bukan hanya mahasiswa bisa kembali berteriak melawan ketidak benaran bukan hanya bisu bukan hanya berdiam diri dan berkicau di jejarin sosial saja, tapi mulai sedikit melakukan aksi aksi kecil untuk kembali balikan gairah untuk menentang ketidak benaran .


Created : Docallisme Feat Crayon Social Art

Lestarikan alam, agar hidup lebih segar

Lestarikan alam, agar hidup lebih segar



Kita semua tau, kalo Indonesia itu negara yang kaya, dengan banyaknya pulau-pulau besar di indonesia yang memiliki hutan yang sangat luas maka Indonesia di juluki sebagai paru-paru dunia. Tapi apakah sekarang Indonesia masih bisa dikatakan sebagai “paru-paru” dunia? Sedangkan banyak banget hutan-hutan di Indonesia yang telah habis ditebang secara liar yang akhirnya banyak sekali hutan Indonesia yang gundul.

          Sekarang banyak orang mengatakan hal tentang “global warming”, karna global warming salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pepohonan yang berganti menjadi gedung-gedung pencakar langit, tapi apakah itu bisa membuat kita sadar akan pentingnya sebuah pohon dalam kehidupan kita? Jawabannya tentu saja “TIDAK”, kenapa “TIDAK” karna masih banyak diantara kita kurang peduli akan lingkungan kita. Contohnya tidak perlu jauh-jauh ke pelosok hutan di Kalimantan atau Sumatera atau Papua, tapi cukup dengan apa yang terjadi di sekeliling kita, banyak pohon yang seharusnya banyak terdapat di pinggir-pinggir jalan yang bisa mengurangi polusi tanpa ada alasan yang jelas ditebang begitu saja, dengan itu banyak dampak dari penebangan itu, tidak hanya global warming, polusi udara,  longsor, banjir juga bagian dari dampak penebangan liar tersebut.

          Maka dari itu, kami dari CRAYON!!! Mengajak agar kita semua ikut serta dalam menjaga alam yang telah dianugrahkan kepada negara kita ini dengan segala kekayaan yang ada di dalamnya terutama HUTANnya yang menjadi paru-paru dunia.
“Tanamlah pohon untuk kehidupan dunia selanjutnya”


  

By : pissmen

Kamis, 20 Maret 2014

Mereka (Kami) Mahasiwa adalah Koruptor

Mereka (Kami) Mahasiwa adalah Koruptor

Anda tahu siapa yang orang diatas?
Dia adalah “Joker”, musuh Batman dalam film The Dark Knight yang tayang pada tahun 2008 lalu. Bagi anda yang belum menonton, sisihkan lah uang anda untuk membeli atau menyewa DVDnya film ini karena banyak hal positif yang akan anda dapat dari film ini.
Film The Dark Knight amat lah terkenal ditahunnya, dan bahkan sampai detik ini dinobatkan sebagai salah satu film terbaik di dunia. Dibalik kepopuleran dan keistimewaan film tersebut, terdapat hal yang sangat menarik yang sangat disayangkan bila luput dari perhatian anda yang sudah menonton.
Apa itu?
Walaupun film ini adalah film Batman yang tentunya menjadikan Batman sebagai jagoannya, Sang Batman justru kalah pamor dari musuhnya si Joker dalam film ini. Karakter Joker dalam film ini sampai sekarang masih dikenang oleh banyak penikmat film dan disebut-sebut sebagai penjahat paling gila dalam sejarah perfilman dunia.
Tak ada motif dan tak ada tujuan. Joker menjadi penjahat bukan untuk mendapat uang, bukan juga untuk membalas dendam. Joker di film ini digambarkan sebagai orang yang teramat sadis, dia terlihat jauh lebih kejam dari iblis. Entah sebutan apa yang cocok untuk menggambarkan sosok Joker di film ini, mungkin satu-satunya kata yang pas untuk menyebutnya adalah “Agen Kekacauan”. Kata-kata yang justru keluar dari mulutnya sendiri dalam sebuah adegan percakapan di film tersebut.
Yap, joker difilm ini seolah terlahir ke bumi sebagai pengacau yang siap mengacaukan segala nilai, norma, nurani manusia. Otaknya lebih dari jenius, tak ada seorang pun yang dianggapnya sebagai teman bahkan dia tak memiliki sosok manusia untuk ia sayangi. Dia tak segan membunuh anak buah yang sedang memabantunya atau pun menembak orang yang tak disukainya.
Keistimewaan nomor satu dan yang benar-benar harus anda cermati dari penggambaran Joker di film tersebut adalah momen-momen dimana dia melancarkan segala aksi terornya kepada rakyat di film tersebut. Dia seolah-olah sedang menguji hati nurani orang-orang di film tersebut dan bahkan kita sebagai penonton. Joker tak pernah takut dibunuh oleh Batman, bahkan Joker senang bila Batman sampai hati berniat membunuhnya. Joker seolah menguji sampai dimana hati nurani sang Batman, “Tega kah seorang Batman membunuh orang walau orang itu jahat seperti Joker?” pertanyaan itu terus menerus diberikan Joker kepada Batman lewat setiap aksinya. Batman yang selama ini menjadi lambang kebaikan dan keadilan, ditantang oleh Joker untuk menghilangkan segala kebaikan hatinya agar mau membunuh si Joker.
Joker menantang semua orang untuk melihat kedalam diri masing-masing untuk mempertanyakan pertanyaan “sebenarnya anda ini orang baik atau orang jahat, orang-orang yang selama ini anda anggap jahat itu adalah seorang penjahat atau orang baik?” Joker membuat pertanyaan tersebut terus tertanam di diri rakyat dalam film tersesbut. Dalam setiap terornya Joker menggunakan 2 hal yang menjadi titik lemah manusia yaitu:
-          Teror melalui rasa sakit serta ketakutan manusia tentang kematian.
-          Teror yang memanfaatkan ketamakan manusia yang amat mencintai hartanya.
Part terbaik yang menggambarkan itu semua ada dibagian akhir film, dimana Joker berhasil membagi 2 golongan masyarakat kedalam 2 buah kapal yang berberbeda. Dimana yang satunya berisi rakyat sipil dan para tahanan penjara dikapal lainnya. Kedua kapal tersebut telah dipasangi bom oleh Joker yang apabila meledak pastinya akan menghancurkan seluruh penumpang kapal. Joker memberikan kemasing-masing kapal sebuah remot yang apabila tombolnya ditekan akan mampu meledakan kapal yang satunya. Dalam bagian ini, Joker menantang seluruh penumpang kapal, “apabila mereka ingin selamat maka mereka harus menekan tombol remot tersebut untuk meledakan kapal yang lainnyanya karena jika tidak ada yang menekan tombol tersebut maka kedua kapal tersebut akan diledakkan oleh si Joker”.
Disini terliah benar bahwa semua orang benar-benar sedang di uji oleh Joker, bukan cuma rakyat sipil dan para tahanan dimasing-masing kapal, namun juga kita para penonton. Kita ditantang untuk memilih menyelamatkan rakyat atau para tahanan penjara. Joker seolah ingin tahu batas hati nurani kita sebagai seorang manusia, maukah kita membunuh orang lain demi agar diri kita tetap hidup? Tegakah kita melakukan hal tersebut.
Mungkin anda bertanya-tanya, apa hubungan judul artikel ini dengan segala hal tentang Joker yang saya jelaskan diatas? Sabar, sekarang kita masuk ke intinya.
Setelah segala penjelasan panjang yang saya jelaskan tentang Joker tadi, saya akan mengajak anda untuk merenung dan berpikir apakah anda yang merupakan seorang Mahasiswa apalagi yang berteriak-teriak membenci Koruptor adalah “orang yang baik?” Atau jangan-jangan anda lah salah satu dari sekian banyak Koruptor yang menyengsarakan rakyat?


Jika saya mulai dengan contoh-contoh korupsi kecil, mungkin anda semua hanya akan segera meninggalkan artikel ini untuk melanjutkan aktivitas anda. Kita semua sudah tahu contoh-contoh dari korupsi kecil seperti yang terlah diperlihatkan gambar diatas. Titip absen, mencontek ketika ujian, atau datang terlambat dalam belajar ataupun bekerja adalah beberapa hal kecil yang merupakan cikal bakal antek-antek korupsi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pada artikel ini, saya akan membeberkan salah-satu korupsi terbesar sering dilakukan mahasiswa nyaris di seluruh donesia.
Apa itu? Apa anda bisa menebaknya?
Jawabannya adalah BEASISWA!!!
Ya, penyalahgunaan uang beasiswa adalah salah satu “Korupsi besar” yang dilakukan oleh banyak mahasiswa di Indonesia. Praktek ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa kacangan, mereka yang selama ini berteriak sok pahlawan untuk memerangi Korupsi di Indonesia pun tanpa sadar juga melakukan praktek ini hingga sekarang.
Sebelum saya lanjutkan artikel saya ini, saya mau memperkenalkan dulu sedikit tentang diri saya. Saya adalah seorang mahasiswa semester 4 di sebuah perguruan tinggi di pulau Jawa, jadi sedikit banyak saya kenal dengan banyak mahasiwa dan system dari berbagai Universitas lain. Dan karena itu saya cukup memiliki orientasi dalam menulis fakta dibawah ini.
Oke kita mulai faktanya!!
Dibeberapa kampus, terutama kampus Negeri di Indonesia. Tiap-tiap kampus diberikan jatah beasiswa sekian puluh juta oleh pemerintah. Lebih dari 50% uang beasiswa tersebut ditujukan kepada mahasiswa-mahasiwa yang tidak mampu membayar uang perkuliahannnya (Miskin) dan sisanya diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi tinggi tanpa memandang bulu latar belakang keluarganya.
Hal yang perlu anda garis bawahi adalah uang beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa dan mahasiswi yang kondisi keluarganya tidak mampu membayar uang kuliah. Beasiswa ini hanya berhak diterima bagi mereka yang memang dalam keadaan tidak mampu, dan mereka yang berada dalam keluarga mampu sangat diharamkan untuk menerima uang beasiswa ini.
Jika dalam sebuah Universitas, ternyata mahasiswanya jarang yang berasal dari keluarga tidak mampu, tentunya uang beasiswa tersebut akan tersisa amat banyak dan biasanya akan hilang entah kemana (dugaan terkuat uang sisa tersebut dikorupsi oleh pengurusnya).
Dalam praktek nyatanya, ternyata banyak mahasiswa dan mahasiwi yang berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kebanyakan dari mereka justru berasal dari keluarga mampu. Mereka yang sebenarnya tak membutuhkan uang ini, justru berlomba-lomba untuk mendapatkan uang beasiswa ini.
Karena latar belakang keluarga mereka yang berkecukupan, uang yang mereka dapatkan biasanya bukan untuk bayaran semester, kebanyakan dari mereka justru mempergunakan uang yang bukan haknya tersebut sebagai “Uang Jajan”. Dan yang anehnya, kebanyakan dari mereka justru bangga ketika mendapatkan uang tersebut dan dengan bangga pula memamerkan barang-barang yang mereka beli dari uang tersebut.
Pertanyaan yang muncul dalam benak saya tentang hal ini adalah “Apa uang yang mereka gunakan itu halal?”,
Apabila mereka menggunakan uang tersebut untuk membantu orang lain, apakah itu akan dihitung Tuhan sebagai pahala?
Bukankah hal tersebut sama saja seperti “Robin Hood yang memberikan rakyatnya harta dan makanan yang didapatnya dari hasil mencuri dan merampas hak dang bukan miliknya”.
Ironis, cuma kata itu yang bisa saya ucapkan.
Mereka yang punya rumah, motor, bahkan mobil. Mereka yang sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan pergi ke Mall untuk belanja atau menonton film mau bersusah-payah untuk mengurus semua persyaratan untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kebanyakan dari anda pasti tahu apa syarat terpenting untuk mendapatkan uang beasiswa yang ditujukan bagi orang-orang tak mampu? Ya, tebakan anda benar, syarat terpenting dari beasiswa tersebut adalah memiliki “Surat Keterengan Tidak Mampu”. Surat yang amat berlawanan dengan keadaan mereka sesungguhnya, dan mereka rela mendapatkan surat kebohongan tersebut demi sejumlah uang yang tak seberapa.
Ada hal yang lucu dari pelaksanaan korupsi ini, hal lucu tersebut adalah ..
Ketika ada orang yang menasihati mereka untuk tidak melakukannya, mereka justru menjawab dengan jawaban seperti ini “alah tak usah munafik kau, lagipula uang ini memang akan lebih baik bila kita yang gunakan, jika kita tidak mengambilnya nanti uangnya akan kemana? Pasti akan diambil oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab diatas sana. Jadi menurutku lebih baik kita gunakan saja uangnya, toh uang ini memang ditujukan untuk kita para mahasiswa”.
Sekarang saya minta anda pahami kata-kata diatas dan gunakan hati nurani kalian yang terdalam. Pikirkan dengan seksama,
-          Apakah kata-kata tersebut pantas keluar dari mulut seorang mahasiswa?
-          Apakah kata-kata tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa-mahasiswa di Negara kita adalah mahasiswa harapan ang akan bertingkah jujur dan memperbaiki bangsa kita kedepannya nanti?
-          Dan apakah yang membedakan perkataan tersebut dengan perkataan yang keluar dari mulut seorang Koruptor?!!!!!!!
Pernah kah anda membayang kan seorang koruptor ketika sebelum mengambil uang yang bukan haknya tersebut berkata seperti ini “alah dari pada nih uang nanti jatoh ketangan orang-orang gak jelas, dan dipakai cuma buat main judi. Mending uang ini kuambil untuk membiayai seluruh anggota keluargaku, untuk mempenuhi setiap kebutuhanku dan untuk menyenangkan seluruh hati keluargaku serta mencerdaskan anak-anakku”.
Sekarang apa yang anda pikirkan?
Saya tak pernah berniat menjadi seorang provokator atau orang yang sok suci dengan memberikan anda ceramah panjang macam ini. Saya hanya seorang pemuda Indonesia yang menginginkan negaranya bangkit berdiri, seorang pemuda yang ingin masyarakat di negaranya maju dan tidak lagi dalam keadaan mengenaskan macam sekarang. Saya hanya ingin melihat saya dan kalian semua berdiri sejajar dengan orang-orang di Negara maju sana yang selama ini merendahkan kita.
Jujur, artikel ini saya ketik setelah saya shalat subuh dalam keadaan air mata yang mengalir membasahi pipi karena saya marah, saya kesal, saya benci, namun saya masih menaruh harapan pada Negara saya.
Melihat mahasiwa dan mahasiswi yang nantinya menjadi penerus bangsa, mereka yang diharapkan akan mampu membawa perubahan ke arah postif untuk bangsa jutru melakukan hal tersebut dengan seenaknya. Membuat alasan-alasan tak logis demi mendapatkan yang mereka butuhkan. Sunggugh merupakan gambaran yang sangat kelam dari para penerus bangsa ini.
Mungkin ini lah waktu kita untuk mengingat dan merenungkan cerita tentang “Joker” tadi, dimana ia yang jahat tersebut menguji batas nurani manusia dengan pertanyaan simple. “Masihkah anda akan menjadi orang baik ketika anda digiurkan dengan uang/harta, dan masihkah anda mampu menjaga nurani anda ketika anda dalam keadaan yang terdesak”.
Pertanyaan dari Joker itu terus terngiang sampai detik ini ditelinga saya, apa hanya segini kualitas hati nurani kita sebagai manusia?
Apakah anda yang sudah terlanjur melakukan korupsi macam tadi akan terus melanjutkannya? Apakah jika uang beasiswa tersebut tak kita ambil dan pada akhirnya uang tersebut dikorupsi oleh para pejabat maka kita boleh melakukan hal semacam itu?
Apakah hanya sebatas itu hati nurani kita sebagai manusia? Tidakkah kita bangkit dan memikirkan cara untuk memberantas koruptor-koruptor yang akan mengkorupsi uang beasiswa yang tak kita ambil tersebut, bukan justru kita ikut terjun melakukan praktek korupsi. Bukan kah jika kita melakukan hal tersebut membuat kita tak ada bedanya dengan  mereka para Koruptor.

Wahai ibu pertiwi, maafkan kami yang t6erus merendahkan dirimu demi kebutuhan terhadap diri kami.
Wahai ibu pertiwi, maafkan kami yang tak berdaya mengangkatmu karena kami tak lagi memiliki hati nurani.
Wahai ibu pertiwi masih sempatkah kami melihatmu berdiri sebelum hidup laknat kami ini  diambil kembali oleh Tuhan?
Maaf ibu pertiwi …

Mereka (Kami) mahasiswa ternyat tak lebih dari seorang Koruptor.